Langsung ke konten utama

Assoc. Prof. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama

 

Assoc. ProfDr. I Gusti Bagus Rai Utama

Corresponding Email: raiutama@undhirabali.ac.id

He is an Associate Professor of Tourism in the Faculty of Economics, Business, and Humanity,  Dhyana Pura University, Bali, Indonesia. He completed his Doctorate Degree in Tourism Studies and Master’s degree in Agribusiness from Udayana University, and Master of Arts in Leisure and Tourism Studies from CHN Professional University, Leeuwarden, Netherlands (now NHL Stenden), and Bachelor of Arts in Development Economic from Mahasaraswati University, Bali. His research focuses on Economic Tourism, Agritourism, Destination Management, and Senior Tourism.

BIODATA PDPT DIKTI

BIODATA PADA SINTA

BUKU-BUKU DEEPUBLISH KARYA RAI UTAMA

BUKU-BUKU ANDI KARYA RAI UTAMA

BOOK GOOGLE KARYA RAI UTAMA

AD Scientific Index

Scopus // ORCID // 

Google Scholar // 

EBSCO // mjl.clarivate.com //

Copernicus // DOAJ // scilit

PANGKALAN DATA KEKAYAAN INTELEKTUAL

SCHOLAR PATEN

MDPI JOURNAL GROUP

RESERACHSQUARE

Web of Science// Researchgate // Semantic Scholar

List of Predatory Journals

List of Predatory Publishers

List of Vanity Press

LIST OF MY PAPERS AT SSRN

LIST OF MY PAPERS AT PORTAL GARUDA

LIST OF MY MENDELEY INDEX

LIST OF EDP Sciences

LIST OF IOP Publishing

LIST OF MATEC Web of Conferences

World Journal Ranking 

Scimago Journal & Country Rank 

List International Journal for Free 

Shortener URL

Domain Tools

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIIAAP

Belum lama ini saya diundang ke Dumai oleh Pertamina. Ada pertemuan reguler terkait target dan strategi pencapaiannya yang perlu disampaikan manajemen kepada jajaran pekerja. Tantangan kerja di lingkungan Pertamina memang bukan main. Banyak sekali variabel yang memengaruhi kinerja akhir dan tidak semuanya berada dalam kontrol langsung manajemen. Faktor politis dan kondisi sosial masyarakat terkait isu bahan bakar minyak bisa memaksa manajemen mengubah berbagai hal yang semula sudah dipersiapkan. Suasana yang nampak dan terasa, tidaklah menggembirakan. Tiga ratusan audiens yang memenuhi ruangan terlihat memang butuh penyegaran. Mereka orang-orang yang berpengalaman dan kompeten dalam bidang masing-masing. Namun tuntutan kinerja yang diharapkan memang bukan soal gampang. Tidak hanya perlu komitmen total, tetapi juga suntikan antusiasme. Bagaimana pun, kerja seharusnya juga menimbulkan gairah dan kegembiraan, bukan? “Menurut Bapak bagaimana seorang pekerja dapat membuat dirinya pantas di

Mengunjungi Kampung Halaman Almarhum Ayah

“Kids go where there is excitement. They stay where there is love. – Anak kecil cenderung mendatangi tempat yang menyenangkan. Mereka akan memilih tinggal di tempat yang dipenuhi oleh cinta.” ~ Zig Ziglar Kilas balik tentang negeri di daratan Cina 200 tahun lalu masih identik dengan kehidupan yang serba sulit. Banyak anak muda terpaksa meninggalkan kampung halaman berlayar menuju Asia Tenggara untuk mencari nafkah hidup. Tak jarang mereka berganti kewarganegaan dan berperan cukup penting di berbagai bidang di negara yang disinggahi. Ayah saya adalah salah satu di antara perantau tersebut. Beliau meninggalkan kampung halaman di Pulau Hainan menuju Malaysia. Dengan kerja keras ayah merintis usaha, menabung, sampai kemudian memiliki keluarga, sumber penghasilan dan jabatan cukup penting di sebuah kota kecil di Malaysia. Saya masih ingat, ayah selalu menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan tiap bulan untuk adik dan ibunya di Cina. Itu semua menunjukkan bukti cinta ayah kepada kelua

Ilalang dan Rumah Laba Laba

Kehidupan yang keras seolah menjadi tantangan dalam hidup Rina dan kakaknya Rani. Tinggal di tengah hutan dan jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kehidupan masyarakat. Kehidupannya hanya bergantung dari apa yang ada di sekeliling tempat tinggalnya. Untuk bisa mendapatkan beras ia harus rela berjalan sejauh kurang lebih 3 km. Itu pun kalau mereka mampu membeli beras. Semangat belajarnya sungguh luar biasa. Kehidupan yang sederhana dan serba pas-pasan, begitu besar dan berat perjuangan orangtuanya demi menyekolahkan anak-anaknya. Rina dan kakaknya bertekad ingin bangkit dari kehidupan yang serba sulit. Ia ingin seperti teman-temannya, hidup dalam keramaian dan banyak teman. Bukan malah menyendiri di tengah hutan Setiap pagi ia menyusuri jalan nan panjang dan penuh tantangan, agar ia sampai ke sekolahnya. Sebuah sepeda mini bekas yang di belikan oleh ayahnya lah yang menjadi teman setia mereka. Saat musim hujan tiba, jalanan selalu becek dan banyak lumpur yang menjerat sepeda kesayangan